Saya sering kali bilang "tidak mau menjadi ordinary people", tapi juga tidak pernah menyebut "ingin menjadi extra ordinary". Jadi sebenarnya maunya apa? Tidak tahu, mungkin bisa dibilang "jadi bingung sendiri.. dan akhirnya menjadi lebih bingung lagi.."
Tapi yang jelas saya yakin kalo saya memang bukan si gembala sapi..
Benernya nggak nyambung sih, tapi jujur aja, dalam beberapa hari terakhir ini kepercayaan diri saya merosot tajam, (tapi sialnya) kadar su'udzon malah meningkat, dan energi negatif otomatis jadi ikut melonjak. Dan (sialnya juga!) saya tidak serta merta menyadari kesalahan saya tersebut, apalagi langsung mengucapkan "astaghfirullahaladziim" sambil memohon ampun kepada Allah di saat sedang dikuasai pikiran-pikiran iblis tersebut, tidak! Saya terjebak dan butuh beberapa hari untuk menyadari hal tersebut, itupun saat secara tidak sengaja melihat tayangan Mario Teguh di TV tadi sore, topiknya "Uang Dari Langit".
Ceritanya pak Mario sedang "sidak" ke satu pasar tradisional dan membagi-bagikan ilmu Golden Ways-nya kepada para pedagang di pasar tersebut secara gratis. Beliau juga melayani todongan pertanyaan dadakan dari orang yang ada di sana, salah satunya dari seorang bapak-bapak petugas cleaning service (kalo nggak salah namanya Supriadi). Bapak ini menanyakan tentang "bagaimana agar hati tenang, tidak berpikir macam-macam, dan bisa fokus dalam mengerjakan sesuatu?".
Jawaban pak Mario kira-kira begini:
"Ikhlaslah saat bekerja, banyaklah tersenyum kepada orang-orang di sekitar Anda, dan yakinlah pada diri sendiri; maka rezeki dari langit akan turun dengan sendirinya. Kalaupun rezeki itu bukan berupa uang, lihatlah dalam bentuknya yang lain, misalnya Tuhan memberikan kesehatan sehingga kita bisa tetap bekerja mengumpulkan nafkah untuk keluarga. Tuhan menurunkan rezeki dari langit, tapi biasanya akan datang kepada kita melalui manusia lainnya. Maka penting bagi kita untuk rajin menyapa orang lain dan banyak-banyaklah tersenyum. Karena jika orang lain menyukai kita, itu bisa menjadi pertanda bahwa Tuhan juga menyukai kita, dan Tuhan akan menunjukkan dimana tepatnya kita bisa menemukan rezekiNya yang terserak di seluruh muka bumi ini".
Saya terdiam. Entah kenapa pikiran saya malah melayang ke hal yang lain, hal-hal yang ada di dalam pikiran saya selama beberapa hari terakhir. Saya jadi teringat telah memikirkan hal-hal yang buruk, merencanakan kesombongan yang tidak pada tempatnya, bahkan sempat mengucapkan kata-kata "saya dendam"! Intinya: SAYA SEDANG MENGUSAHAKAN SESUATU DENGAN MENGATASNAMAKAN KEBAIKAN.. TAPI DI SAAT HAL ITU MULAI MENUNJUKKAN TITIK TERANG, SAYA MENDADAK TERACUNI PIKIRAN-PIKIRAN BURUK DAN MENJADI TIDAK IKHLAS!
Betapa bodohnya saya!
Mendadak saya tersadarkan bahwa saya salah. Dan tiba-tiba saya malu, sangat malu sampai diam-diam menangis sendirian tanpa suara. Ya Allah, mohon ampuni hamba ya Allah..
Terserah yaa mau menilai saya seperti apa, silakan saja Anda menebak-nebak apa yang sebenarnya sempat saya pikirkan kemarin-kemarin, karena hal itu tidak akan saya jabarkan di sini, I think it was too personal.
Tapi disini saya hanya ingin bilang,
"Alhamdulillah Allah kembali memberikan pencerahan kepada saya, alhamdulillah saya masih merasa diperhatikan oleh Allah dan tidak berlama-lama dibiarkan "berkubang dalam lumpur derita". Dan saya berharap semoga saya yang lemah hatinya ini akan selalu dikuatkan, karena saya ingin merasa dekat denganNya baik dalam keadaan senang apalagi susah, ingin selalu merindukanNya, ingin selalu berada dalam perlindunganNya, dapat menjadi manusia yang lebih baik setiap harinya, dapat menjadi istri solehah yang selalu menyenangkan mata dan hati suaminya, dapat menjadi anak yang dapat dibanggakan oleh orang tuanya, serta mendapatkan rahmat dan barokah dariNya dalam apapun yang saya kerjakan, amin ya Rabbal alamin.."
Saya sering kali merindukan masa-masa dimana hati saya pernah benar-benar merasa tenang untuk beribadah.. Saya juga ingin bisa benar-benar ikhlas sepenuhnya dalam mengerjakan sesuatu.. Saya ingin agar kebaikan yang telah saya rencanakan tidak kembali "dikotori" oleh pikiran-pikiran busuk.. Saya ingin bisa membahagiakan suami saya, orang tua saya, kakek-nenek saya, adik-adik saya, keponakan saya, dengan menggunakan apa yang saya hasilkan dan miliki sendiri.. Dan, kalau bisa, saya ingiiiiin sekali setan-setan menjauh dari lubang-lubang kelemahan yang saya miliki, agar saya tidak teracuni lagi dan lagi dan lagi.. Hehehe..
Bisa nggak yaa?? (@__@)
Last but not least, tak henti-hentinya saya berdoa dan meminta kepada Allah, semoga Allah memudahkan apa yang sedang saya kerjakan ini, memberikan rahmat dan ridhoNya, dan semoga Engkau masih berkenan mengizinkan hal itu menjadi rezeki dan milik saya ya Allah, tolonglah, amin ya Rabbal alamiin..
*ini namanya maruk nggak yaa??*