Sebaiknya mulai dari mana ya? Heu..
Kemarin saya memutuskan (pada akhirnya) untuk bergabung lagi dengan salah satu M*LM terbesar di Indonesia (mungkin juga di dunia) setelah beberapa tahun meninggalkannya. Oriflame dan d'BC Network. Bukannya tanpa alasan saat dulu saya memutuskan untuk hengkang dan kemudian mengganti semua nomor HP, bahkan sampai memutuskan kontak dengan semua jaringan saya di sana. Awalnya gara-gara salah seorang mantan yang paling saya benci di seluruh jagat raya tiba-tiba menghubungi saya via SMS dan menggunakan nama lain untuk berkenalan. Saya pikir orang ini tidak ada maksud apa-apa, memang saya pikir ini adalah salah satu imbas dari (saat itu) nomor HP saya tersebar luas karena iklan mengenai bisnis ini yang saya pasang di salah satu media cetak, dan akibatnya semua nomor saya krang-kring dari pagi hingga malam. Kebanyakan sih emang menanyakan tentang Oriflame. Tapi sumpah mampus saya sama sekali nggak kebayang kalo si setan itu tanpa sengaja bisa melacak keberadaan saya melalui media itu!! Errghhh....
Kebayang kan betapa geramnya saya ketika tahu kalo orang yang saya sambut dengan baik dan saya duga orang lain itu adalah dia! Saya jadi kesal, marah, dan sedikit frustrasi. Saya bingung karena jadi nggak bisa konsentrasi pada apa yang sedang saya lakukan saat itu, yaitu membangun jaringan, karena dia tak henti-hentinya mengganggu saya. Dari pagi hingga malam. Bahkan di saat saya seharusnya tertidur, ia masih mengganggu saya dengan SMS-SMS yang sungguh amat menyebalkan setelah saya tahu siapa dirinya. Memuakkan sekali!
Sejak itu saya selalu berhati-hati terhadap SMS/telpon dari nomor tak dikenal yang masuk ke HP saya. Saya jadi malas dan tak bergairah, ketakutan setiap kali mendengar HP berbunyi. Tapi saya nggak bisa bercerita dengan siapapun, karena saya sendiripun merasa ini konyol, tapi kebencian saya terhadapnya membuat saya gelap mata dan akibatnya merusak kehidupan saya sendiri. Merusak mata pencaharian yang sedang saya rintis sampai saya bela-belain resign dari kantor karena saya bercita-cita dapat menjadi "boss bagi diri saya sendiri", dan sungguh saya berharap banyak bahwa Oriflame dapat memberikan yang saya inginkan. Tapi saat itu saya lemah, saya merasa tidak punya pegangan, dan akhirnya saya kalah..
Beberapa waktu sejak saat itu, saya berkenalan dengan pria yang sekarang menjadi suami saya. Oya, saya tadi lupa bilang bahwa selain orang-orang baik yang ingin bergabung di Oriflame dan si sialan itu, ada juga orang-orang maniak yang iseng dan nggak punya kerjaan menghubungi saya. Mereka menawarkan jasa gigolo! Bayangkan, GIGOLO!! Benar-benar dunia ini udah rusak!! Saya sih masih bisa tenang menghadapi orang-orang kayak gini. Tapi rupanya suami saya marah besar! Saya sih tau kalo dia bukannya marah sama saya, dan jujur aja saya senang melihat dirinya marah :) Pada saat itulah suami minta ijin untuk mematahkan simcard saya, dan meminta saya mengganti dengan nomor yang baru. Saya ikhlas, walaupun akibatnya saya jadi kehilangan kontak sama sekali dengan semua data-data downl*ine saya, karena saya terbiasa menyimpan nomor-nomor penting di simcard dan bukannya di handset. Tak apalah, saya juga emang udah kepengen banget hidup tenang..
Betul-betul tenang, karena sampai akhirnya saya menikah, nomor baru yang saya gunakan relatif tidak banyak yang tahu. Kecuali keluarga dan teman-teman terdekat. Selebihnya, NOL! ;-)
Saat ini, saya mengelola sebuah toko online kecil-kecilan yang saya beri nama Ally Ulie Corner. Keuntungannya tidak banyak, belanja stock pun terkadang harus mengumpulkan uang dulu karena tabungan sebelumnya sering kali terpakai untuk biaya hidup sehari-hari. Belum lagi faktor pasar grosirnya yang jauh di Jakarta (saya sekarang tinggal di Bandung), terus terang memang menjadi kendala. Saya masih coba menikmati saja sih ;-)
Tapi lama-lama saya jadi gregetan juga. Penghasilan suami yang seorang musisi sering kali berteriak protes saat dipaksa meladeni penyakit "lapar mata" saya. Apalagi sejak saya kenal disdus dan dealkeren. Ampun deh, saya kena racun diskonnya!! Selama ini sih saya bisa menahan belanja, tapi lama-lama gerah juga. Apalagi (maaf) keluarga saya termasuk mampu di kota asal saya, sejak kecil saya amat sangat terbiasa dengan limpahan materi dan selalu dipermudah dengan fasilitas dan sarana yang lebih dari cukup. Saya tidak berbohong bahwa saya menerima situasi sesulit apapun setelah pernikahan, dan suami juga tahu hal itu. Tapi suami saya berkeras tidak mau diajak pulang ke kota asal saya, padahal udah ada jaminan dari keluarga saya bahwa hidup kami tidak akan susah karena (hebatnya!) suami saya adalah cucu menantu yang paling disayangi oleh Kakek dan Nenek saya. Keren kan? :-D
Kenapa? Karena memang suami saya sikapnya santun, rajin ibadah, tutur katanya halus, ringan tangan, tidak mengeluh jika disuruh ini-itu, selalu tersenyum, dan hormat pada orang yang lebih tua. Serius, ini beneran! Tapi biarpun begitu, suami saya rupanya headstrong juga. Harga dirinya membuatnya menolak secara halus "perintah" untuk diajak hijrah ke kota asal saya. Harga dirinya membuatnya ingin menunjukkan bahwa ia masih mampu menafkahi istrinya. Harga dirinya membuatnya berkata bahwa "sesulit apapun, kita harus mampu hidup berdua tanpa merepotkan siapa-siapa". Harga dirinya tidak membiarkannya serta-merta menuruti apa yang dianjurkan oleh keluarga saya (dengan sedikit memaksa). Saya amat sangat mengerti dan menghormati prinsipnya, tapi saya juga sangat mengerti dan menghargai maksud keluarga saya. Mereka hanya ingin yang terbaik untuk kehidupan saya, dan tidak ingin kami hidup susah sepeninggal mereka.
Jadi... Akhirnya saya memutuskan bahwa saya HARUS dan HARUS bisa memutar otak untuk menghasilkan uang dan membantu suami saya. Tidak bisa lagi dengan cara main-main dengan online shop saya itu. Masih saya kerjakan dan masih saya jalankan, apalagi akhir-akhir ini mulai ada permintaan dari Malaysia dan Singapore, bahkan ada yang berminat menjadi reseller, alhamdulillah.. Tapi sekarang saya telah memutuskan bahwa saya harus punya sesuatu yang lebih besar! Dan hasil yang juga BESAR! Agar suami saya terjaga harga diri, martabat, dan prinsipnya, saya tahu inilah yang harus saya lakukan. KALI INI SAYA HARUS SUKSES DI ORIFLAME!! Cobaan apapun tidak akan membuat saya takut lagi, karena kali ini saya tidak sendirian menghadapinya. Saya punya doa dan restu dari suami saya, serta perlindungannya, dan ini membuat saya tenang. Dan saya berharap semoga Allah meridhoi apa yang sedang saya lakukan ini, aamiin ya Rabb.. mohon bantulah hamba..
Bismillaah..
3 comments:
Menulis lagi rupanya tidak sulit di saat situasi dan kondisi memungkinkan.. cheers! ^__^
PERTAMAXX!!!
amiiiin... XD
heheheh menulis emang paling mudah xixixixi
Post a Comment